Rekomendasi Hari Ini, 1 Agustus 2025

PT ABM Investama Tbk adalah perusahaan induk yang berfokus pada sektor energi terintegrasi. Perusahaan ini merupakan anak usaha dari Grup Tiara Marga Trakindo. Model bisnisnya dikenal sebagai “Mining Value Chain” (Rantai Nilai Pertambangan) yang mencakup berbagai layanan, mulai dari:

Kontraktor pertambangan: Melalui anak perusahaannya, Cipta Kridatama.

Pertambangan batu bara: Melalui anak perusahaannya, Reswara Minergi Hartama.

Logistik dan transportasi: Melalui anak perusahaannya, Cipta Krida Bahari dan Baruna Dirga Dharma.

Peralatan dan rekayasa: Melalui anak perusahaannya, Prima Wiguna Parama.

Pembangkit listrik: Melalui anak perusahaannya, Sumberdaya Sewatama.

Diversifikasi bisnis ini memungkinkan ABMM untuk mengelola rantai pasok dari hulu ke hilir di sektor energi, yang dapat menjadi keunggulan kompetitif.

  • Kinerja Keuangan
    Kinerja keuangan ABMM menunjukkan beberapa hal penting.

Pendapatan dan Laba Bersih: Perusahaan menghadapi tantangan di industri batu bara. Laporan keuangan konsolidasian interim untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2025 menunjukkan penurunan laba bersih yang signifikan (69,6% secara tahunan) menjadi US27,7juta,dariUS91,2 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan juga menyusut.

Laba Bersih Tahunan: Meskipun mengalami penurunan di periode interim 2025, laporan tahunan 2023 menunjukkan laba bersih yang naik menjadi Rp 4,46 triliun, dibandingkan dengan Rp 4,25 triliun pada tahun 2022. Ini menunjukkan pertumbuhan laba pada tahun sebelumnya.

Dividen: ABMM dikenal sebagai salah satu emiten yang membagikan dividen. Pada Mei 2025, perusahaan membagikan dividen tunai sebesar Rp 153 per saham. Pada tahun 2024, dividen yang dibagikan sebesar Rp 295 per saham. Ini bisa menjadi daya tarik bagi investor yang mencari pendapatan pasif.

  1. Analisis Pergerakan Harga Saham (Analisis Teknikal)
    Pergerakan harga saham ABMM perlu dicermati dari beberapa sudut pandang:

Tren Jangka Panjang: Dalam rentang 5 tahun, harga saham ABMM menunjukkan kenaikan yang signifikan, mencetak kenaikan sebesar 174,42%. Namun, dalam setahun terakhir, saham ini mengalami koreksi cukup dalam, dengan penurunan lebih dari 22%.

Tren Jangka Pendek: Dalam beberapa bulan terakhir, saham ABMM berada dalam tren menurun (downtrend) setelah mencapai level tertinggi (All Time High). Berdasarkan analisis teknikal, saham ini terlihat sedang menguji level-level support kuat. Beberapa analis teknikal melihat adanya potensi technical rebound jika saham mampu bertahan di atas level support tertentu.

Indikator Teknikal: Berdasarkan beberapa indikator, sentimen teknikal jangka pendek ABMM cenderung “sangat jual”, meskipun beberapa indikator lain menunjukkan sinyal “beli” atau “netral”. Hal ini menunjukkan adanya tarik-menarik antara tekanan jual dan peluang rebound.

Kesimpulan
Secara keseluruhan, analisis saham ABMM menunjukkan kondisi yang beragam.

Sisi Positif: Perusahaan memiliki model bisnis yang terintegrasi di sektor energi, yang mengurangi ketergantungan pada satu lini bisnis saja. Kinerja dividen yang konsisten juga menjadi daya tarik. Secara historis, saham ini memiliki tren naik yang kuat dalam jangka panjang.

Sisi Negatif: Kinerja keuangan terkini (semester I 2025) menunjukkan adanya penurunan laba bersih dan pendapatan yang signifikan, yang dipengaruhi oleh tantangan di industri batu bara. Harga saham saat ini juga berada dalam tren menurun jangka pendek, yang mencerminkan kekhawatiran pasar terhadap kondisi keuangan dan industri.

Disclaimer: Informasi ini bersifat umum dan bukan merupakan saran investasi. Keputusan investasi harus didasari pada riset mendalam dan pertimbangan pribadi, atau konsultasi dengan profesional keuangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *